Konon, kehidupan di Jepang sangat berbeda dengan kota asal saya, Bandung. Kami mengalami perbedaan transportasi yang cukup signifikan. Misalnya, ketika saya di Bandung, saya lebih sering menggunakan angkot, transportasi umum, daripada naik bus untuk pergi ke universitas, berkeliling, atau naik kendaraan lain.

Di Jepang, setiap kota memiliki moda transportasi yang berbeda. Saat pertama kali tinggal di Jepang, saya tinggal di kota kecil bernama Kofu. Saat bepergian, saya sering bersepeda atau berjalan kaki. Namun, jika tujuan saya cukup jauh atau saya mulai lelah, saya akan naik kereta atau bus kota. Sebagian besar kereta di Kofu adalah JR, dan hanya ada sedikit kereta bawah tanah. Jadwal kereta berbeda dengan Tokyo, di mana kereta datang setiap menit, jadi saya rasa ada jeda lebih dari 10 menit antar kereta.

Ketika akhirnya saya harus pindah ke Tokyo untuk menyelesaikan studi S2, sungguh sulit untuk memahami sistem transportasi di Tokyo. Di Tokyo, pilihan transportasi cukup beragam, mulai dari sepeda, taksi, bus, trem, kereta bawah tanah, dan kereta JR. Namun, saya sering menggunakan kereta bawah tanah dan kereta JR karena lebih cepat daripada moda transportasi lainnya. Ketika pertama kali pindah ke Tokyo, saya sangat bingung karena belum terbiasa dan kondisi transportasinya sangat berbeda dengan Bandung dan Kofu, tempat saya tinggal sebelumnya. Namun, seiring waktu, saya mampu beradaptasi dengan cukup baik.

Untuk menggunakan transportasi umum di Jepang, sebaiknya kita memiliki kartu agar lebih mudah. Khususnya di Tokyo, kita bisa memilih PASMO dan Suica. Di banyak tempat di Tokyo, ketika kita menuju peron, selama gerbang tiket otomatis menunjukkan kartu IC, kita bisa menggunakan kedua kartu tersebut sehingga tidak perlu khawatir memilih yang mana.

Cara menggunakan kereta api di Tokyo.

1.

Saya membeli PASMO atau Suica seharga 500 yen.

2.

Saat pertama kali membuat kartu PASMO atau Suica, Anda dapat memulai dengan 1.000 yen atau 10.000 yen.

日本の交通機関について_記事内1.jpg

3.

Ketahui rute ke tujuan Anda. Anda bisa menemukannya di peta (peta rute) di dekat ruang staf stasiun. Peta rute biasanya ditulis dalam huruf kanji, tetapi jangan khawatir, Anda juga bisa menemukan peta rute yang ditulis dalam huruf alfabet.

日本の交通機関について_記事内2.jpg

4.

Setelah Anda mengetahui rute Anda, tempelkan kartu Anda ke gerbang tiket otomatis. Pintu gerbang akan terbuka dan Anda dapat memasuki peron dengan mudah.

日本の交通機関について_記事内3.jpg

日本の交通機関について_記事内4.jpg

5.

Setelah masuk, tunggulah di ruang tunggu yang tersedia di peron. Biasanya akan ada banyak gerbong kereta dan rambu-rambu di dekatnya untuk antre.

6.

Ketika kereta tiba, harap biarkan penumpang turun terlebih dahulu.

7.

Setelah penumpang turun, naiklah ke kereta.

8.

Kebanyakan kursi di kereta Jepang memiliki tempat duduk prioritas, tetapi akan menjadi ide bagus juga untuk memberikan tempat duduk kepada orang yang membutuhkannya, seperti wanita hamil, anak-anak, dan orang tua.

9.

Untuk mencegah hal ini dan memastikan kita tidak lupa memeriksa lokasi kita, biasanya ada layar di kereta yang memberi tahu kita lokasi kita.

Saya harap artikel ini memberi Anda beberapa informasi baru tentang transportasi di Jepang.

Annisa Dwi Kanya

Indonesia

Artikel ini sebagian telah diedit ulang oleh KARUTA dari artikel yang diterbitkan di Guidable.